Mengenal Sosok Rasuna Said, Tokoh yang Muncul di Google Doodle Hari Ini yang Ternyata Seorang Pahlawan

- 14 September 2022, 21:05 WIB
Profil dan Biodata Rasuna Said, Sosok Pahlawan Nasional yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Profil dan Biodata Rasuna Said, Sosok Pahlawan Nasional yang Jadi Google Doodle Hari Ini /

KENDALKU – Hari ini, Google kembali memunculkan sosok dalam Google Doodle yaitu seorang pahlawan Indonesia, Rasuna Said.

Rasuna Said merupakan salah satu pahlawan nasional di Indonesia yang kembali dijadikan Google sebagai sosok dalam Google Doodle.

Rasuna Said bahkan lebih dikenal sebagai Singa Betina Pergerakan Indonesia.

Alasan Google Doodle memasang wajah Rasuna Said adalah untuk memperingati hari ulang tahunnya yang ke-112.

Baca Juga: Mangkok Ayam Jago jadi Jago Google Doodle Hari Ini, Cek Alasan, Filosofi, dan Asal-Usul Mangkok Ayam Jago

Terlepas dari itu, Rasuna Said adalah salah satu tokoh atau sosok yang memberikan pengaruh terkait isu-isu sosial.

Terutama dengan isu-isu mengenai hak-hak perempuan.

Rasuna Said juga seorang guru sekaligus seorang jurnalis.

Ia juga diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Baca Juga: Link Ujian Julid Link Google Chrome 2022, Lengkap dengan 20 Link Ujian Bucin, Kesetiaan, Gamon, dan Lainnya

Ia juga merupakan tokoh perempuan kesembilan yang mendapatkan kehormatan tersebut.

Rasuna Said lahir di dekat Danau Maninjau di Sumatra Barat, pada 14 September 1910.

Sejak kecil, Rasuna Said telah sering membicarakan mengenai persoalan dan permasalah disekitarnya.

Berkat ketekunan serta kecerdasannya, ia kemudian menjadi seorang asisten guru.

Dengan semangat yang dimilikinya, ia memotivasi orang-orang tempat tinggal dan kaumnya untuk berani bermimpi besar.

Pada 1926, Rasuna Said diundang bergabung dengan Sarikat Rakyat.

Pada 1930, dia terlibat dalam penyelenggaraan Persatuan Muslim Indonesia (PERMI).

Organisasi tersebut terkenal dengan kritisnya terhadap praktik kolonialisme Belanda dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.

Di tahun 1931, Rasuna Said kemudian pindah ke Padang lalu meluncurkan divisi perempuan PERMI.

Ia berfokus untuk membuka sekolah sastra untuk perempuan di seluruh Sumatera Barat.

Di tahun 1932, Rasuna Said ditangkap akibat menentang kekuasaan Belanda.

Pada persidangannya di Payakumbuh, ribuan orang turt hadir di persidangannya.

Pidato pembelaannya pun mampu menginspirasi pendengarnya.

Apalagi pidatonya tersebut disampaikan dengan tegas.

Pada tahun 1934, Rasuna Said terbebas dari jeruji besi.

Rasuna Said kemudian memulai karir jurnalistiknya di usia 24 tahun.

Ia menulis untuk jurnal perguruan tinggi bernama Raya.

Ia juga membuka lebih banyak sekolah untuk perempuan dan berbicara atas nama berbagai kelompok wanita Muslim beberapa tahun setelahnya.

Pada 1945, setelah bekerja tanpa lelah untuk menanamkan semangat nasionalisme dan antikolonialisme melalui tulisannya, Indonesia memperoleh kemerdekaannya.

Pada 1974, Rasuna Said pun dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berkat jasa-jasanya kepada Indonesia.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah