KRONOLOGI Kerusuhan Kanjuruhan Paska Pertandingan Arema vs Persebaya, 129 Meninggal Dunia

2 Oktober 2022, 08:01 WIB
KRONOLOGI Kerusuhan Kanjuruhan Paska Pertandingan Arema vs Persebaya, 129 Meninggal Dunia /Twitter/

KENDALKU - Momen bahagia untuk Tim Persabaya karena memenangkan pertandingan BRI Liga 1 berubah menjadi tragedi kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia.

129 meninggal dunia akibat kericuhan setelah pertandingan selesai.

Pertandingan Arema vs Persebaya BRI Liga 1 tadi malam 1 Oktober 2022 berakhir ricuh dan memakan ratusan korban meninggal dunia.

Dikabarkan dari salah seorang reporter Arema lewat status twitternya @LIBRA_12 menjelaskan kronologi kejadian kericuhan Kanjuruhan pertandingan Arema vs Surabaya.

Baca Juga: Kemenangan Persebaya Diwarnai Darah, 129 Orang Meninggal Akibat Kericuhan di Stadion Kanjuruhan

Kick off pertandingan pukul 20.00 stadion masih berjalan aman dan tertib.

Pertandingan juga berjalan aman tanpa kericuhan sedikitpun.

Babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat terjadi 2 hingga 3 kali kericuhan kecil di tribun 12-13 yang masih bisa diamankan oleh pihak berwenang.

Babak ke-2 berlanjut dan tim persebaya berhasil mencetak gol nya yang ke 3 sedangkan Arema FC tidak ada satu gol pun tercipta.

Baca Juga: 2 HP Samsung Lipat Buatan Tahun 2021 Tapi Spesifikasi Bisa Diadu dengan HP Lipat 2022, Cek di Sini

Hingga peluit akhir pertandingan dibunyikan Arema tidak bisa menambah golnya dan kalah.

Kekalahan Arema membuat suporter kecewa, pelatih dan tim manager mendekati tribun timur dan menujukkan gestur minta maaf kepada suporter Arema.

1 orang provokator yang diduga menjadi pemicu tragedi kanjuruhan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa.

Terlihat suporter tersebut sedang memberikan motivasi dan kritik.

Dari 1 orang suporter yang nekat masuk mendekati pemain, diikuti lagi oleh beberapa oknum yang turut meluapkan kekecewaannya kepada Arema.

Baca Juga: FULL TIME HASIL AKHIR SKOR Persijap vs Persela Lamongan di Liga 2, Skor Imbang 2 - 2

Terlihat John Alfariezi mencoba memberi pengertian terhadap oknum-oknum tersebut.

Namun suporter Arema makin banyak berdatangan hingga kondisi stadion menjadi ricuh dari berbagai sisi.

Para suporter makin tidak terkendali, hingga para pemain langsung digiring aparat masuk ke ruang ganti untuk tindakan penyelamatan.

Supporter makin tidak terkendali dan pihak aparatmelakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter dengan pentungan dan hantaman tameng.

Karena saking banyaknya supporter yang membuat ricuh dan kondisi sudah tidak kondusif aparat terpaksa menembakkan puluhan gas air mata ke arah supporter yang ada di lapangan.

Baca Juga: FULL TIME HASIL AKHIR SKOR Timnas Amputasi Indonesia vs Argentina di Piala Dunia Amputasi 2022 Gol Berapa?

Silih berganti supporter dan aparatsaling menyerang.

Para supporter yang panik karena gas air mata semakin ricuh dan berlarian keluar pintu namun sayangnya penuh sesak.

Banyak ibu-ibu dan anak-anak kecil yang terlihat tidak berdaya saat mencoba keluar dari stadion.

Di luar stadion banyak yang terkapar dan pingsan efek terjebak gas air mata di dalam satdion.

Pukul 22.30 insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat dan penggeroyokkan supporter terhadapa aparat yang dianggap mengurung siupporter dengan puluhan gas air mata.

Tembakan gas air mata kembali dilakukan di luar stadion oleh aparat membuat kondisi makin mencekam hingga banyak yang bergelimpangan.

Konferensi pers yang dilakukan oleh Pemkab Malang menyatakan akan menanggung semua biaya rumah sakit atas korban tragedi Kanjuruhan.***

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler