KENDALKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dalam situasi seperti saat ini, tidak hanya dibutuhkan leadership yang kuat tetapi juga keahlian dan kesadaran dalam mengelola keuangan negara agar tidak terjadi kebocoran dan penyelewengan.
"Karena situasi eksternal seperti ini, kemarin juga ada pandemi, refocusing anggaran terjadi, kan itu punya potensi untuk menyimpang, maka governance harus tetap berjalan, regulasi harus diikuti, meskipun regulasinya juga kita sesuaikan," kata Ganjar usai menghadiri serah terima jabatan Kepala BPK RI Perwakilan Jawa Tengah, Selasa 13 September 2022.
Menurut Ganjar Pranowo, itu juga berlaku seperti menangani inflasi hari ini.
Dalam penanganan atau merespons inflasi juga butuh ahli teknis atau orang yang paham betul dalam pengelolaan keuangan.
"Jadi ketika regulasi berubah, pintu-pintu dan jendela-jendela yang bikin bocornya anggaran musti disiapkan untuk ditutup," katanya.
Menurut Ganjar, pelatihan-pelatihan harus dilakukan untuk meningkatkan keahlian dalam mengelola keuangan.
Terkait hal ini BPK RI dapat membantu dengan memberikan pendampingan dan pelatihan.
Bisa juga pelatihan dilakukan oleh internal pemerintah sendiri. Keterampilan mengelola keuangan ini menjadi penting sehingga level ahli perlu dalam pelaksanaan di lapangan.