Ancaman Pandemi dan Erupsi Merapi, Pemprov Jateng Bahasa Skenario Darurat Pilkada

- 26 November 2020, 19:14 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.*
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.* /Dok. Humas Pemprov Jateng

KENDALKU - Menjadi kekhawatiran bagi pemerintah daerah dalam pelaksanaan Pilkada Serentak Jateng 2020 dengan kondisi pandemi dan ancaman meletusnya Gunung Merapi.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun akhirnya menggelar rapat koordinasi tentang penyelenggaraan Pilkada Serentak, 9 Desember mendatang itu.

Di ketahui ada dua kabupaten yang menggelar Pilkada merupakan masuk dalam daerah bahaya letusan Merapi, yaitu Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten.

Sejumlah skenario darurat dibahas, termasuk bagaimana mengatasi persoalan Pilkada saat pandemi dan ancaman bencana Gunung Merapi.

Baca Juga: Uji Klinis Kemananan Menunggu, BPOM Sebut Sinovac Penuhi Kualifikasi Vaksin Cara Produksi Baik

Dalam rapat koordinasi yang digelar di Gedung A Lantai 2 Kompleks Pemprov Jateng, Kamis 26 November 2020, Ganjar mengundang Ketua KPU, Ketua Bawaslu, Gakumdu, Polda, TNI, DPRD dan BIN. Sementara 21 Bupati/Wali Kota yang menyelenggarakan Pilkada mengikuti secara daring.

"Kami sengaja menggelar rapat ini untuk memastikan persiapan Pilkada Serentak 9 Desember mendatang. Tadi hadir komplit, KPU, Bawaslu, Polda, Kodam, Binda, DPRD semuanya hadir. Intinya, insyaalah kita siap melaksanakan pesta demokrasi ini," kata Ganjar.

Memang dalam pertemuan itu, dibahas secara khusus rencana-rencana darurat dalam menghadapi pandemi dan bencana alam, termasuk salah satunya adalah naiknya level Gunung Merapi.

Bagaimana mekanisme dan strategi yang diambil, jika kondisi darurat itu terjadi saat pelaksanaan pemungutan suara nanti.

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x