Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih yang Dijalankan Setiap Malam Bulan Ramadhan: Apakah Bisa Dikerjakan Sendiri?

- 25 Maret 2023, 15:47 WIB
Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih yang Dijalankan Setiap Malam Bulan Ramadhan: Apakah Bisa Dikerjakan Sendiri?
Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih yang Dijalankan Setiap Malam Bulan Ramadhan: Apakah Bisa Dikerjakan Sendiri? /Freepik/rawpixel.com

KENDALKU - Dalam menjalankan puasa Ramadhan yang benar dan memperoleh pahala di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'aalaa, terdapat syarat sah, hukum, dan ketentuan yang harus dipenuhi.

Seperti yang diatur dalam rukun Islam, puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang sudah baligh, berakal, sehat, bermukim, dan tidak memiliki halangan syar’i seperti haid dan nifas pada perempuan.

Semua syarat sah menjalankan puasa ini telah disepakati oleh para ulama.

Begitupun dengan tata cara dan doa dalam menjalankan sholat tarawih di malam Ramadhan.

Baca Juga: Bacaan Bilal dan Jawaban Para Jamaah dalam Sholat Tarawih di Malam Bulan Ramadhan Lengkap Arab dan Latin

Anda bisa menjalankan sholat tarawih secara berjamaah maupun sendirian jika memang tidak memungkinkan untuk berjamaah.

Berikut ini penjelasan lengkap tentang syarat sah puasa dan tata cara sholat tarawih.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Yang artinya :

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).

Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain.

Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.” (Q.S. Al Baqarah Ayat 185)

Berdasarkan Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia dijelaskan bahwa Al Qur'an diturunkan pada bulan Ramadhan.

Para ulama menetapkan bahwa Al Qur'an diwahyukan pertama kali pada malam qadar atau malam yang penuh kemuliaan dan berkah yang terjadi pada tanggal 17 Ramadhan.

Selain itu Kemenag menjelaskan pula kewajiban berpuasa bagi umat Islam disertai dengan ketentuan-ketentuan bagi mereka yang sukar menjalankannya. Penjelasan lain terkait hal ini dapat ditemui dalam hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yaitu:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ

Nabi ﷺ bersabda, atau Abul Qasim ﷺ telah bersabda, “Berpuasalah kalian dengan melihatnya (hilal) dan berbukalah dengan melihatnya pula. Apabila kalian terhalang oleh awan (mendung), maka sempurnakanlah jumlah bilangan hari bulan Sya’ban menjadi tiga puluh”. (HR. Bukhari)

Hadits di atas menjelaskan bahwa awal penentuan 1 Ramadhan menggunakan metode rukyatul hilal yang mana biasa digunakan oleh pakar dari Kemenag dalam dasar penentuan awal Ramadhan.

Puasa Ramadhan adalah puasa wajib yang hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Jika dikerjakan di luar bulan Ramadhan makan puasa Ramadhannya tidaklah sah.

Adapun rukun dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan diantaranya:

1. Beragama Islam

2. Membaca niat puasa Ramadhan dengan benar

3. Menahan dan mengontrol diri selama berpuasa

Informasi tentang pengertian, syarat, dan rukun puasa Ramadhan memang harus diketahui oleh semua umat muslim di seluruh dunia. Hal tersebut sangat penting karena berkaitan erat dengan sah atau tidaknya puasa kita.

Bulan Ramadhan ini jadikan ajang berlomba-lomba dalam kebaikan kalau bisa harus lebih baik dari sebelum-sebelumnya karena pahala amal sholeh yang kita kerjakan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.***SEMARANGKU - Sholat Tarawih dapat dilakukan sendiri (munfarid), simak cara mengerjakannya dan jumlah rakaat sholat Tarawih yang benar.

Sholat Tarawih dikerjakan setelah sholat wajib Isya, dan jumlah rakaat dalam sholat tarawih tergantung pendapat ulama yang diikuti.

Dalam hadits Nabi dikatakan orang yang mengerjakan sholat Tarawih karena mengharapkan pahala dan ridha Allah SWT akan dapat ampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu.

Rasulullah mengerjakan sholat Tarawih sebanyak 11 rakaat, yaitu 8 rakaat sholat Tarawih dan ditutup dengan shalat Witir 3 rakaat.

Ini sebagaimana riwayat hadits dari Aisyah R.A. dan Jabir R.A. Aisyah R.A. mengatakan,

“Rasulullah SAW tidak pernah menambah (sholat) lebih dari 11 rakaat pada bulan Ramadhan maupun pada bulan lainnya.”

Dan Jabir R.A. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sholat Tarawih bersama para sahabat 8 rakaat, kemudian Witir, yakni 3 rakaat.

Sementara sholat Tarawih 23 rakaat dilakukan pada era kekhalifahan Umar bin Khattab R.A. Umat muslim juga diperintahkan untuk mengikuti sunnah Khulafaur Rasyidin.

Imam Malik bercerita bahwa sholat Tarawih di Madinah, dilaksanakan sebanyak 39 atau 41 rakaat, dan telah berlangsung selama ratusan tahun.

Ada 2 golongan orang yang melakukan sholat Tarawih, yaitu dengan 2 rakaat ditutup 1 salam, dan 4 rakaat dengan 1 salam.

Ulama dari kalangan imam Syafi’i mengatakan,

“Barangsiapa hafal Al-Qur’an, tidak khawatir merasa malas, dan ketidakhadirannya tidak mengurangi syiar jamaah di masjid, maka sholatnya di rumah, maupun di masjid sama saja. Namun, orang yang tidak memiliki kelebihan ini, shalat berjamaah lebih utama.”

Jika melaksanakan sholat Tarawih sendiri sama seperti sholat Tarawih di masjid, atau sholat sunnah pada umumnya, hanya berbeda niatnya.

Niat sholat Tarawih (munfarid)

‎ اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarâwihi rak’ataini mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta’âlâ.

1. Takbiratul Ihram (memasang niat sholat Tarawih di dalam hati pada saat ini)

2. Membaca surat Al-Fatihah

3. Membaca surat pendek atau ayat Al-Qur’an

4. Rukuk dengan tuma'ninah dan membaca tasbih rukuk 1 kali

5. I'tidal dengan tuma'ninah, membaca doa i’tidal.

6. Sujud pertama dengan thuma’ninah Membaca tasbih sujud 1 kali.

7. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah, dan membaca doa duduk di antara dua sujud.

8. Sujud kedua dengan thuma’ninah. Membaca tasbih sujud 1 kali.

9. Duduk istirahat sejenak sebelum bangun.

Baca Juga: HASIL AKHIR EVOS vs ONIC di MPL ID Season 11 Hari ini 25 Maret 2023, Ini Skor Pertandingan Kali Ini

Rakaat kedua

Rakaat kedua, lakukan hal yang sama seperti pada rakaat pertama dari membaca Al-Fatihah sampai ke sujud kedua, kemudian duduk tasyahud.

Lalu membaca tasyahud atau kalimat syahadat. Kemudian mengucapkan salam pertama sambil menoleh ke kanan dan membaca salam kedua sambil menoleh ke kiri.

Setelah dua rakaat selesai, ulangi sesuai panduan sesuai jumlah rakaat sholat Tarawih yang dikehendaki.

Demikian cara sholat Tarawih sendiri dengan jumlah rakaat yang disukai. Umumnya umat Islam di Indonesia akan mengerjakan 11 atau 23 rakaat.***

Editor: Fitriyatur Rosidah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x