Salat Istikharah dapat dilakukan kapan saja, asal tidak pada waktu yang dilarang untuk melaksanakan salat sunah seperti habis Subuh sampai waktu Dhuha, dan habis Ashar sampai datang waktu Maghrib.
Menurut Syaikh Wahbah disunnahkan membaca surat Al Kafirun setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama.
Lalu, disarankan juga membaca surat Al Ikhlas setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat kedua.
Berikut tata cara sholat istikharah:
- Niat
- Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat dari Alquran, diutamakan Surat Al Kafirun
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat dari Alquran, diutamakan Surat Al Ikhlas
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
- Salam
Itu dia niat, doa, dan tata cara salat Istikharah. Jumlah rakaat salat istikharah dilaksanakan sebanyak dua rakaat sampai dua belas rakaat.
Karena hukum salat istikharah adalah sunnah maka, jumlah rakaatnya juga disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang.***