KENDALKU - Semua manusia pasti mendambakan hidup yang mulia baik di dunia maupun di akhirat. Sekarang pertanyaannya, siapakah manusia yang dipandang mulia di mata Allah?
Siapakah Manusia Mulia di Sisi Allah?
Manusia yang mulia di mata Allah adalah yang ”Paling Bertakwa”, demikian yang difirmankan Allah dalam Al-Quran surah Al-Hujurat (49):13
”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Baca Juga: Bacaan Sholawat Nariyah Arab, Latin dan Artinya Bahasa Indonesia
Apa itu Takwa?
Takwa diterangkan sebagai tindakan yang tunduk patuh kepada perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.
Penjelasan Allah tentang takwa terdapat di Al-Qur'an surah Ali-Imran (3):133-134,
”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”.
Baca Juga: 13 Rukun Shalat, Wajib Dikerjakan Agar Shalatnya Sah
Jadi Takwa versi Allah adalah 5 poin utama, yaitu:
- segera mohon ampun,
- sedekah baik ketika lapang maupun sempit,
- menahan amarah,
- memaafkan kesalahan orang, dan
- berbuat baik.
Sangat pantas memang kalau orang yang takwa sangat mulia di mata Allah.
Nabi Muhammad S.A.W menjadikan perintah Takwa sebagai rukun yang tidak bisa ditinggalkan di dalam khutbah, baik khutbah Jum’at maupun khutbah sholat hari raya.
Mengapa Takwa begitu diutamakan di dalam agama?
Karena takwa adalah ajaran Allah untuk manusia yang diwahyukan-Nya kepada seluruh Nabi-nabi-Nya sejak Nabi Adam a.s hingga Nabi Muhammad s.a.w.
Takwa adalah ajaran seluruh para Nabi, demikian yang diberitakan Allah di dalam Al-Quran surah An-Nisa’(4):131
”Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji”.***