Rasulullah Melarang Tidur Sesudah Shalat Shubuh, Waktu yang Giat Untuk Beraktivitas

10 Januari 2022, 10:42 WIB
Ilustrasi Buya Yahya jelaskan hukum tidur kesingan hingga terlewat waktu subuh. /Pexels/Anastasiya Vragova

KENDALKU - Rasulullah melarang umatnya untuk tidak tidur kembali setelah melaksanakan shalat shubuh.

Setelah shalat shubuh tidak disarankan untuk tidur kembali, karena dapat berdampak buruk pada kesehatan. Banyak hal baik yang bisa dilakukan setelah shalat shubuh.

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan setelah shalat shubuh anatara lain: berdiam diri di masjid untuk berdzikir seperti membaca dzikir pagi-petang, membaca Al-Qur’an, mendengarkan majelis ilmu, atau membaca kajian kitab agama hingga matahari meninggi.

Baca Juga: 4 Janji Allah Dalam Al Quran Untuk yang Beriman, Bertakwa, Dan Menjalankan Kebaikan

Baca Juga: Tata Cara Shalat Istikharah Menurut Sunah, Lengkap dengan Niat, Bacaan dan Doanya

Ketika matahari meninggi tadi, lalu melaksanakan shalat isyraq atau syuruq dua raka’at yang dijanjikan pahalanya haji dan umrah yang sempurna.

Terdapat hadits yang Shahih yang mengisyaratkan agar seorang tidak bermalas-malas setelah subuh karena waktu tersebut adalah waktu yang didoakan keberkahan oleh Nabi  shallallahu ‘alaihi wasallam , Nabi bersabda;

اللهم بارك لأمتى فى بكورها

“Ya Allah berkatilah ummatmu diwaktu pagi mereka”.

Al-Hafizh Ibnu Hajar –rahimahullah – dalam Fathulbari berkata:

وإنما خص البكور بالبركة لكونه وقت النشاط

“Sesungguhnya waktu pagi disebutkan dengan keberkahan secara khusus karena ia adalah waktu untuk giat beraktivitas.”

Baca Juga: Ali bin Abi Thalib Ditanya Keutamaan Ilmu Dan Harta

Peluang mendapatkan pahala Haji dan Umroh

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah.”

Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.”
Hadist riwayat Tirmidzi, no. 586.

Kesimpulannya, yang paling afdhal adalah menggunakan waktu pagi untuk aktifitas yang bermanfaat untuk dunia maupun akhirat.***

Editor: Maya Atika

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler