KENDALKU – Pada penanggalan Hijriyah, Muharram menjadi bulan pertama di antara bulan lainnya.
Mengapa bulan Muharram bisa menjadi bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah?
Berikut alasan mengapa bulan Muharram menjadi sebuah bulan yang pertama pada penanggalan Hijriyah beserta dalilnya.
Baca Juga: Doa Buka Puasa Asyura 10 Muharram Bahasa Arab, Latin, Artinya Beserta Amalan Sunah dan Keutamaannya
Diketahui, Muharram berasal dari kata haram atau sighat maf’ul dalam bahasa Arab yakni Harrama-Yuharrimu, dapat diartikan bulan yang diharamkan.
Oleh karena itu, pada bulan ini Allah melarang umatnya dan memberikan perintah atau tekanan kuat serta tidak boleh melakukan segala bentuk penganiayaan termasuk berperang.
Banyak umat Islam mengira bahwa penetapan bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah adalah karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melakukan cara dari Mekah ke Madinah pada bulan tersebut.
Hal tersebut tidaklah benar, karena sebenarnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memulai perjalanannya menuju Madinah dalam rangka hijrah pada akhir bulan Safar.
Baca Juga: Niat Puasa Asyura 10 Muharram 1443 H Disertai dengan Keutamaan, Dasar Hukum dan Ganjaran
Lalu, rasul tiba di sana pada bulan Rabiul Awal Meskipun demikian tahun awal hijrah Nabi Muhammad atau Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memang dijadikan patokan dalam memulai penanggalan Hijriah tersebut.
Sejak saat itu tetapkanlah tahun pertama Hijriah. Selanjutnya, penetapan bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam tahun Hijriah dilakukan secara berbeda karena alasan lainnya.
Pada masa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Umar Bin Khattab melakukan musyawarah dengan sahabat lainnya.
Untuk menetapkan bulan pertama yang akan dijadikan sebagai permulaan tahun Hijriyah. Banyak Pendapat yang dikemukakan para sahabat ada yang berpendapat agar bulan Rabiul Awal atau Ramadhan dijadikan sebagai awal tahun Hijriyah.
Akan tetapi, pada akhirnya Bulan Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah dikarenakan alasan berikut :
- Pada saat bulan Muharram umat Islam telah selesai melaksanakan rukun iman yang kelima yakni ibadah haji, dilakukan pada bulan Dzulhijjah.
- Tidak hanya karena alasan hanya ibadah haji saja, namun juga diketahui bahwa pada bulan Dzulhijjah juga terjadi peristiwa Baitul aqabah.
Selain itu, para sahabat umat muslim lainnya sudah memiliki ketetapan untuk melaksanakan hijrah di bulan tersebut. Hanya saja peristiwa hijrah baru terjadi bulan Safar.
Ada juga dalil pada bulan Muharam disebutkan di dalam hadits bersama dengan ketiga bulan lainnya. Sebagaimana disebutkan Allah SWA dalam firmannya Surat At-Taubah ayat 36 yang berbunyi:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah : 36).
Itu tadi merupakan alasan mengapa bulan Muharram menjadi bulan pertama pada penanggalan Hijriyah lengkap dengan dalilnya***