"Kami sangat senang karena di Jepara khususnya di Desa Dermolo ini masyarakatnya sangat toleran, gotong royong, saljng menghormati," ucap Taslim
Dia menambahkan, toleransi yang sangat baik ini patut dijadikan contoh atau diduplikasi di tempat lain.
Bupati Jepara, Dian Kristiandi turut mengapresiasi atas penyelenggaraan Paskah Kebangsaan yang dihadiri umat beragam agama dan dirayakan dengan penuh kesederhanaan dan menaati prokes.
"Ini menunjukkan Jepara dengan beragamnya pemeluk agama, kerukunan itu terjadi. Tentu kami selalu berharap kedamaian, kebersamaan, kegotongroyongan," ucap Dian.
Dia menambahkan bahwa kita harus bergandeng tangan bersama-sama untuk menegakkan persatuan Indonesia.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah Haerudin berharap kehadiran rumah ibadah GITJ Pepanthan Dermolo menjadi langkah awal untuk merawat kebhinekaan dan keragaman di NKRI.
"Saya berharap masyarakat bersatu padu bergotong royong dalam rangka membangun daerah ini tanpa harus menonjolkan perbedaan keyakinan," pungkas Haerudin.
Menurutnya, perbedaan keyakinan adalah sebuah keniscayaan dan konstitusi kita menjamin itu.
Itulah perayaan Paskah pertama kali setelah sembilan belas tahun menanti, acara itu dihadiri oleh FKUB dan sejumlah tokoh agama.***