Atikoh Ganjar Pranowo Ramaikan Gamelan Kolosal di Simpang Lima Bersama 1.050 Seniman Jawa Tengah

14 Agustus 2022, 14:50 WIB
Atikoh Ganjar Pranowo Ramaikan Gamelan Kolosal di Simpang Lima Bersama 1.050 Seniman Jawa Tengah /

KENDALKU - Walaupun tidak bersama Ganjar Pranowo, Atikoh antusias memeriahkan gelaran Gamelan Kolosal di Simpang Lima hari ini.

Atikoh Ganjar Pranowo pun bersama dengan masyarakat dan seniman ikut menarikan jaranan.

Acara Gamelan Kolosan di Simpang Lima ini adalah pertunjukan untuk memperingati HUT Jawa Tengah ke-72.

Gamelan Kolosal ini menampilkan seni tradisional jaranan dan gending-gending Jawa dan dihadiri oleh ribuan masyarakat dan seniman, termasuk Atikoh Ganjar Pranowo.

Baca Juga: 12 IDE Hadiah Lomba 17 Agustus Untuk Anak-anak Murah Tapi Unik dan Bermanfaat

Walaupun mengaku telah lama tidak menari tarian tradisional, tetapi Atikoh Ganjar Pranowo sangat antusias saat mengikuti gerakan para seniman dan masyarakat di acara Gamelan Kolosal.

Sebanyak 1.050 seniman jaranan dan pengrawit datang dari berbagai desa di Jawa Tengah. Mereka tampil memesona dan berhasil menyihir warga yang asyik mengikuti Car Free Day (CFD) di kawasan itu.

Pertunjukan yang tak biasa tersebut sontak membuat ribuan masyarakat menghentikan aktifitas CFD dan mengabadikan moment itu dengan kamera masing-masing.

Tak hanya menyaksikan, masyarakat juga ikut menari bersama penari jaranan. Awalnya hanya satu atau dua orang. Namun lama-lama, yang ikut menari semakin banyak saja. Jadilah sebuah pertunjukan flashmob tari Jaranan yang begitu memesona di sepanjang Simpang Lima. Ada dari seniman jaranan, masyarakat dan para siswa SMA/SMK negeri di Jateng.

"Asyik banget bisa flashmob bareng tari jaranan. Seru dan menarik, karena jarang-jarang di Simpang Lima ada parade seni tradisional seperti ini. Biasanya kan band-band atau tarian populer lain," kata Alfie,30, salah satu warga yang ikut menari bareng.

Alfie mengaku cukup kesulitan menirukan gerakan-gerakan para penari jaranan. Meski begitu, ia tetap antusias dan menari dengan asyiknya bersama teman-teman.

"Ya agak kesulitan, karena jarang menari tradisional. Tapi seru, karena bareng-bareng semua ikut nari. Harapannya sering diadakan acara semacam ini, karena ini bagian dari mengenalkan dan melestarikan budaya tradisional. Kita harus bangga pada budaya bangsa," jelasnya.

Tak hanya masyarakat, para seniman yang notabene adalah seniman desa juga begitu bangga bisa tampil di Simpang Lima. Mereka tak menyangka, antusias masyarakat pada seni tradisional masih begitu tinggi.

"Rasanya bangga, seneng dan terharu sekali. Grogi juga, karena tampil ditonton banyak orang seperti ini. Melihat masyarakat ikut nari bersama, rasanya terharu karena mereka masih cinta pada kesenian tradisional. Semoga kesenian tradisional Jateng dan Indonesia semakin maju," kata Anin,20, penari jaranan asal group Setuo Lawang Budoyo Wonosobo.

Diantara para penari, hadir pula istri Gubernur Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo. Atikoh bahkan ikut juga menari jaranan dengan semangatnya.

"Asyik ya, saya kebetulan lama banget nggak nari tradisional, mungkin SD ya. Karena ini pertama kali, jadi banyak nyontek depan belakang," kata Atikoh Ganjar Pranowo.

Atikoh juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ikut menari jaranan. Meski saat ini sudah era digital, tapi masyarakat masih mencintai budaya lokal yang luar biasa.

"Melihat antusiasme masyarakat luar biasa, anak muda, anak kecil, tua semua ikut menari. Semoga seni tradisional ini semakin eksis, kebudayaan lokal semakin dicintai, semakin membumi dan masyarakat Jawa Tengah semakin makmur gemah ripah loh jinawi," ucap Atikoh.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maaf pada seniman dan seluruh masyarakat di tempat itu. Sebab, ia yang seharusnya hadir terpaksa menyapa masyarakat lewat daring karena sedang mengikuti acara bersama Presiden Joko Widodo di Jakarta.

Baca Juga: SPESIFIKASI Suzuki S-Presso, Mobil City Car Terbaru Keluaran Suzuki di GIIAS 2022

"Saya mohon maaf, seharusnya saya hadir dan saya memang sudah menantikan lama acara ini. Tapi terpaksa saya mengikuti secara daring karena harus mengikuti acara bersama pak Presiden di Jakarta," kata Ganjar Pranowo.

Meski begitu, ia tetap menyaksikan secara penuh dan bangga melihat kemeriahan acara yang disajikan. Ribuan seniman tradisional bersama masyarakat menari bersama dengan riang gembira.

"Betapa meriahnya acara ini, kesenian tradisional tampil dengan beragam pernak-pernik yang disajikan. Ada kuda lumping, ada karawitan dan ada juga penampilan budaya dari berbagai daerah yang dibawakan adik-adik mahasiswa kita. Saya lihat semuanya semangat dan bergembira, banggalah pokoknya," pungkas Ganjar Pranowo.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler