Ganjar Pranowo Sebut Ijazah Siswa SMK Pelita Bangsa Sragen yang Tunggak Biaya Sudah Diberikan

22 Maret 2021, 16:46 WIB
Ganjar Pranowo Gubernur Jateng /Dok. Humas Prov Jateng/

KENDALKU - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengabarkan bahwa sebanyak 174 siswa lulusan SMK Pelita Bangsa Kabupaten Sragen yang sebelumnya belum mengambil ijazah karena menunggak biaya administrasi kini telah bisa mengambil ijazah.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo merasa senang karena pihak SMK Pelita Bangsa, Sragen secara koorperatif dan mau menyerahkan ijazah para alumni yang menunggak biaya administrasi itu.

Persoalan SMK Pelita Bangsa, Sragen itu diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat di rumah dinasnya pada Senin, 22 Maret 2021.

"Sebanyak 174 ijazah sudah diserahkan kepada perwakilan alumni," kata Ganjar seraya menunjukkan bukti foto dari ponselnya, sebagaimana dikutip Kendalku dari keteranga resmi.

Baca Juga: Ada Voucher dan Diskon Besar, Belanja Lebih Murah Lagi Pakai Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Provinsi Jateng Akan Lakukan Belajar Tatap Muka, Ganjar Pranowo: SOP Harus Ketat!

Baca Juga: Gandeng Film Godzilla vs Kong, PUBG Mobile Akan Keluarkan Mode Baru, Ini Bocorannya!

Ganjar melajutkan bahwa yang kemarin tidak bisa di SMK Pelita Bangsa, hari ini sudah diserahkan di Kantor Kecamatan Sumberlawang.

"Saya minta untuk seluruh sekolah di Jawa tengah khususnya swasta melakukan pendataan kepada siswanya," ungkap Ganjar.

Dia menambahkan, apabila ada siswa yang tidak mampu, maka semestinya diupayakan mendapat bantuan.

Menurutnya, bisa dengan beasiswa atau sebagainya. Maka sekolah wajib mendatanya.

Baca Juga: Cara Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget atau HP, Orang Tua Wajib Tahu!

Baca Juga: Produk Kendal Tembus Pasar Internasional, Dico Ganinduto: Perlu Pendampingan Pemkab!

Baca Juga: Cari Solusi Relokasi Pasar Weleri, Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki Lakukan ini Kepada Pedagang

Saat disinggung mengenai keuangan sekolah yang kacau akibat tunggakan alumni, Ganjar mengaku bahwa pihaknya sudah memberikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) ke SMK Pelita Bangsa.

Menurutnya, kacau tidaknya keuangan itu tergantung manajemen sekolah.

"Bantuan kita berikan ke siswa, bukan ke sekolah," ungkapnya

Dia menambahkan, apabila bantuan diberikan kepada sekolah, biasanya berupa sarana dan prasarana.

Oleh karena itu, lanjut Ganjar, sekolah ditantang betul untuk bisa mengelola keuangan sebaik-baiknya.

Menurut Ganjar, hal itu tidaklah mudah. Karena dirinya juga berpengalaman dalam hal pengambilan ijazah.

"Beberapa kali pengalaman saya nebusi ijazah, membayari tunggakan-tunggakan itu," tandasnya.

Ganjar menambahkan, ada yang mau berkompromi degan diskon lima puluh persen.

Namun, lanjut dia, ada juga yang harus membayar sepenuhnya.

"Ya, saya kumpulkan, itu dari saya kepada mereka," pungkas Ganjar.

Sebelumnya dikabarkan, bahwa sebanyak 174 alumni SMK Pelita Bangsa itu telah menunggak biaya administrasi sejak 2014 hingga 2019.

Sebagaimana keterangan yang diterima Kendalku, jumlah tunggakannya sebesar Rp174.445.0000.

Pihak sekolah mengatakan bahwa mereka tidak pernah menagih kekurangan biaya administrasi itu.

Di sisi lain, para alumni yang menunggak juga hampir semuanya tidak mengambil ijazahnya.

Padahal, pihak sekolah menyatakan bahwa tidak penah menahan ijazah para alumni tersebut.

Jadi, alumni SMK Pelita Bangsa di Sragen sudah mendapatkan ijazahnya secara gratis meskipun mereka masih memiliki tunggakan biaya hingga ratusan juta.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler