Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michael: Armenia dan Azerbaijan Sepakat Untuk Pembicaraan Proses Damai

- 8 April 2022, 03:30 WIB
Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michael: Armenia dan Azerbaijan Sepakat Untuk Pembicaraan Proses Damai
Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michael: Armenia dan Azerbaijan Sepakat Untuk Pembicaraan Proses Damai /Twitter @eucopresident

KENDALKU – Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michael mengatakan Armenia
dan Azerbaijan kini sepakat akan melakukan proses perdamaian.

Dan pemimpin masing –masing negara sudah memulai pembicaraan usai
pertemuan di Brussels Belgia.

Seperti dilansir dari aa.com.tr Charles Michel mengatakan mereka
membuat banyak kemajuan dalam proses perdamaian ini.

Setelah pertemuan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan.

Baca Juga: Presiden Jerman Sebut Rusia Diambang Kehancuran di Bawah Putin Meski Kini Jerman Butuh Gas Rusia

Azerbaijan mengatakan pihaknya siap untuk pembicaraan damai dengan
Armenia , setelah Yerevan mendesak Baku untuk merundingkan perjanjian
damai yang komprehensif di tengah ketegangan baru atas
Nagorno-Karabakh.

“Itu berarti bahwa kami telah memutuskan bersama-sama untuk
meluncurkan proses konkrit untuk pembicaraan damai guna mempersiapkan
kemungkinan perjanjian damai dan untuk menangani semua elemen yang
diperlukan untuk perjanjian semacam itu” ungkap Charles Michael.

“Para pemimpin juga sepakat untuk membentuk komite bersama dan
memelihara saluran komunikasi” kata Michel setelah pertemuan lima jam
di Brussels Rabu 06 April 2022 kemarin.

Baca Juga: Marshel Widianto Beli Video Porno Dea OnlyFans, Bintang Emon: Harus Diurus Segera

“Kami bekerja sangat keras. Kami membuat kemajuan. Saya tidak
meremehkan tantangan, kesulitan di kedua sisi, tetapi saya merasa ada
keinginan yang sama untuk membuat kemajuan, ”tegasnya.

Charles Michel kemudian merilis pernyataan tentang hasil pertemuan
tiga arah di mana ia menegaskan kembali bahwa komitmen Uni Eropa untuk
memperdalam kerjasama dengan Armenia dan Azerbaijan.

Guna untuk mengatasi ketegangan yang terjadi di Kaukasus Selatan dan
supaya perundingan ini berjalan aman, stabil. Dan daerah itu menjadi
damai dan daerah yang makmur.

Menurut Michel “Aliyev dan Pashinyan sama-sama menyatakan keinginan
mereka untuk bergerak cepat menuju kesepakatan damai antara negara
mereka”.

Kedua pemimpin negara bekas jajahan Uni Soviet itu telah menyatakan
sepakat untuk segera melakukan kesepakatan damai demi kemakmuran
rakyatnya.

Mereka juga sepakat untuk mengadakan Komisi Perbatasan Gabungan pada
akhir April ini.

"Untuk tujuan ini disepakati untuk menginstruksikan menteri luar
negeri untuk bekerja pada persiapan perjanjian damai di masa depan
yang akan menangani semua masalah yang diperlukan”. Tambah Michael.

“Mandat Komisi Perbatasan Gabungan adalah untuk membatasi perbatasan
bilateral antara Armenia dan Azerbaijan dan memastikan situasi
keamanan yang stabil di sepanjang dan di sekitar, garis perbatasan,”
tambahnya.

Desember lalu, sekitar setahun setelah kedua negara sepakat untuk
mengakhiri perang 44 hari di Nagorno-Karabakh.

Charles Michel bertemu secara terpisah dengan kedua pemimpin dan
kemudian menjamu mereka berdua untuk jamuan makan malam di Brussels
Belgia.

Seperti diketahu bahwa hubungan antara kedua negara bekas jajahan Uni
Soviet telah tegang sejak tahun 1991 ketika militer Armenia menduduki
Nagorno-Karabakh yang juga dikenal sebagai Karabakh Atas.

Sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari
wilayah kedaulatan Azerbaijan dan tujuh wilayah yang berdekatan.

Namun Bentrokan baru meletus pada September 2020 lalu dan konflik 44
hari membuat Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan lebih dari 300
pemukiman dan desa yang diduduki oleh Armenia selama hampir 30 tahun. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah