Network
KENDALKU - Menurut penelitian baru dalam jurnal Science, generasi yang lahir pada tahun 2020 akan mengalami fenomena iklim yang ekstrem.
Penelitian itu menganalisis kejadian-kejadian iklim yang ekstrem seperti gelombang panas, kemarau, gagal panen, banjir, kebakaran besar, dan siklon tropis.
Fenomena tersebut memiliki intensitas kecepatan dua sampai tujuh kali lebih tinggi daripada fenomena yang dialami orang-orang yang lahir pada tahun 1960.
Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa cuaca ekstrem mempengaruhi generasi muda di berbagai daerah di dunia dengan cara yang berbeda.
Baca Juga: Fenomena Aphelion Pagi Ini Selasa 6 Juli 2021, Inilah Penyebab Pagi Hari Menjadi Lebih Dingin
Orang-orang yang berusia lebih dari 25 tahun pada tahun 2020 di Timur Tengah dan Afrika Utara berkemungkinan lebih besar akan mengalami lebih banyak paparan peristiwa iklim ekstrem dibandingkan dengan kawasan-kawasan lain.
Para peneliti juga mengatakan bahwa secara keseluruhan, generasi muda di negara-negara berpenghasilan rendah akan mengalami iklim yang memburuk pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara yang lebih makmur.
Gelombang panas merupakan peristiwa iklim ekstrem yang paling sering terjadi, dan 36 kali lipat jika terjadi pada anak berusia 6 tahun.
Generasi-generasi yang lebih muda juga mengalami paparan peristiwa ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya.
