Tuduh Ukraina dan Amerika Serikat Bersekongkol Bangun Pangkalan Nuklir, Putin Merasa Berhak Lakukan Invasi?

24 Februari 2022, 16:30 WIB
Vladimir Putin tuduh Ukraina dan Amerika Serikat sedang bangun pangkalan militer dan hal itu membahayakan Rusia /Foto Kolase Vladimir Putin dan Kobran Api di instalasi militer Ukraina/Ukrinform/Reuters

KENDALKU – Invasi Rusia ke Ukraina menyisakan ketakutan bagi warga dunia karena membuka peluang perang dunia ketiga.

Pada Kamis pagi, Putin mengumumkan akan melakukan operasi militer atau invasi ke Ukraina sehingga militer negara tersebut diminta untuk tidak mengangkat senjata.

Sebelumya, melalui pidatonya, Putin secara tidak langsung menuduh Ukraina dan Amerika Serikat bersekongkol membangun pangkalan nuklir.

Pada pidatonya pada Senin, Putin berargumen bahwa Ukraina tengah membuat senjata nuklirnya sendiri dan hal itu bukan sebuah bualan.

Baca Juga: Film KKN Desa Penari Kapan Tayang di Bioskop? Simak Jadwal Lengkapnya Sebelum Ketinggalan

Putin juga menyebutkan premis kedua untuk menguatkan argumennya bahwa Amerika Serikat mengubah pertahanan misilnya menjadi senjata ofensif, dan memiliki rencana untuk menempatkan senjata nuklir di wilayah Ukraina.

Menilik sejarahnya, Ukraina menyerahkan sejumlah besar senjata nuklir yang ditinggalkan oleh Uni Soviet pada awal 1990-an dan menggunakan bahan bakar dari hulu ledak campurannya untuk menggerakkan pembangkit listrik tenaga nuklirnya.

Saat ini Ukraina bahkan tidak memiliki infrastruktur dasar untuk memproduksi bahan bakar nuklir, meskipun Putin membuat klaim yang meragukan bahwa mereka dapat mengumpulkan bakat itu dengan cepat.

Di sisi lain, para pejabat Amerika telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menempatkan senjata nuklir di Ukraina karena negara tersebut bukan anggota NATO.

Baca Juga: Preview Sinopsis Drama Korea Thirty Nine Episode 4 Tayang Malam Ini di JTBC, Son Ye Jin Hadapi Kenyataan Pahit

Tapi itu tidak menghentikan Putin dari membangun hipotetis bahwa semua hal itu bisa terjadi, suatu hari nanti, secara teoritis menempatkan Moskow dalam bahaya.

Dia membangun tema itu pada konferensi pers lain pada hari Selasa, merangkul serangkaian teori konspirasi yang jika digabungkan dapat dijadikan dalih untuk merebut Ukraina.

“Jika Ukraina memperoleh senjata pemusnah massal, situasi di dunia dan di Eropa akan berubah drastis, terutama bagi kami, bagi Rusia,” katanya, dikutip dari New York Times.

“Kita tidak bisa tidak bereaksi terhadap bahaya nyata ini, terlebih lagi karena, izinkan saya ulangi, pelindung Barat Ukraina dapat membantunya memperoleh senjata ini untuk menciptakan ancaman lain bagi negara kita.”

Putin telah membuat argumen seperti itu sebelumnya tapi tentu saja hal itu tidak bisa dijadikan sebagai pembenaran untuk tindakannya menginvasi wilayah Ukraina.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler