Bagi sutradara Lee JQ sendiri, ada sebuah tekanan dan tanggung jawab besar dalam mengadaptasi sebuah webtoon legendaris.
“Kami bertemu dengan penulis aslinya dan berdiskusi banyak tentang bagaimana kami bisa menghidupkan ceritanya.
Kami ingin mengangkat tentang harapan seperti apa yang harus dibawa ketika menjalani hidup, dan apa artinya menjadi manusia.
Tidak hanya menghibur, kami juga ingin membuat sebuah drama yang dapat membuat orang berpikir.”
Faktor pembeda
Meskipun zombie bukan genre yang asing lagi di industri film Korea, All of Us Are Dead memiliki faktor unik yang membedakannya dari yang lain.
Menurut sang sutradara, serial ini berfokus pada sekolah sebagai latar utamanya di mana kita dapat melihat anak-anak muda membuat pilihan mereka.
Aktor Lim Jae-hyeok menimpali bahwa latar sekolah juga tidak memungkinkan para murid untuk memiliki senjata ampuh – seperti senapan – layaknya kisah-kisah zombie lainnya.
“Kami hanya menggunakan apa yang ada di sekitar, seperti peralatan sekolah, meja, dan kursi. Menurut saya, ini faktor yang sangat membedakan.”