Network
KENDALKU - Singgung nama JK Rowling dan transgender, komedian Dave Chappelle dibela Netflix.
Komedian Dave Chappelle kembali kontroversial, setelah singgung nama JK Rowling dan transgender dalam show The Closer di Netflix.
Meski Dave Chappelle menyinggung isu transgender dan memancing amarah aktivis, namun ia dibela pihak Netflix.
Baca Juga: Sebelum Nonton Series Film Netflix Squid Game, Simak Fakta Tersembunyi di dalamnya!
Jaringan Netflix yang menayangkan The Closer dari komedian Dave Chappelle, tetap mempertahankan show tersebut, meski menyinggung transgender.
Show komedi dari Dave Chappelle, The Closer diluncurkan Netflix pada 5 Oktober 2021.
Konten yang dibawakan Chappelle adalah isu diskriminasi Kulit Hitam Amerika, transgender, serta komunitas LGBTQ.
Sementara hal kontras terjadi dari penilaian show tersebut antara kritikus dengan audiens.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Pembuatan Series Film Netflix Squid Game, Salah Satunya Permainan dari Korea
Kritikus dari situs Rotten Tomatoes memberikan skor 43 persen, lain halnya dengan audiens memberikan skor 96 persen.
Sementara situs IMDb memberikan nilai tinggi yakni 8,2 dari angka 10.
The Closer menimbulkan kontroversi, berupa amarah para aktivis dalam komunitas transgender di Amerika.
Puncak kontroversi itu terjadi saat Chappelle mengatakan bahwa 'Gender adalah fakta', dilansir Kendalku dari laman Fox News.
Chappelle membawa nama 'JK Rowling' seorang kreator Harry Potter yang pernah kontroversial di tahun 2019 lalu.
Pernyataan Rowling tersebut pada intinya menjelaskan bahwa wanita transgender bukanlah wanita sesungguhnya.
"Mereka membatalkan J.K. Rowling - ya Tuhan," kata Chappelle dalam show tersebut.
"Secara efektif, dia mengatakan gender adalah fakta, komunitas trans marah karena (sumpah serapah), mereka mulai memanggilnya TERF," lanjutnya.
"Saya Tim TERF. Saya setuju. Saya setuju, kawan. Gender adalah fakta," ujar Chappelle, via USA Today.
TERF adalah istilah yang digunakan bagi para feminis yang dianggap sebagai anti-transgender atau transfobia.
Malah konten Chappelle tersebut dibela oleh keluarga Daphne Dorman, wanita transgender teman Chappelle yang bunuh diri tahun 2019.
Keluarga Dorman mengatakan bahwa jika Dorman masih hidup, kemungkinan akan mengatakan bahwa konten Chappelle itu lucu dan dianggap sebagai humor.
Akibat dari konten The Closer tersebut, para aktivis transgender termasuk sejumlah karyawan Netflix memprotesnya.
Namun CEO Netflix, yakni Ted Sarandos membela show tersebut dengan mengatakan bahwa 'konten di layar tidak berarti bahaya di dunia nyata', dikutip dari laman Daily Mail.
Sarandos kemudian mengirimkan surel kepada staf Netflix, yang diperoleh Variety dengan bunyi:
"Kami tahu bahwa beberapa dari Anda telah menjadi marah, kecewa, dan terluka oleh keputusan kami untuk menempatkan spesial terbaru Dave Chappelle di Netflix."
Lebih lanjut tulisannya menjelaskan bahwa:
"Dengan 'The Closer', kami memahami bahwa kekhawatirannya bukan tentang konten yang menyinggung beberapa orang tetapi judul yang dapat meningkatkan bahaya di dunia nyata (seperti semakin meminggirkan kelompok yang sudah terpinggirkan, kebencian, kekerasan, dll.)."
Sarandos lebih lanjut menjelaskan, bahwa kekerasan di layar telah berkembang pesat selama tiga puluh tahun terakhir.
Namun ia pula menjelaskan, bahwa kejahatan kekerasan telah menurun secara signifikan di banyak negara.
Pada akhir kalimat pun Sarandos mengungkapkan, bahwa konten dewasa bisa ditonton tanpa menyakiti orang lain.
Yang dimaksud konten dewasa tersebut yakni kekerasan, penyerangan, pelecehan, termasuk juga stand-up comedy yang mengejutkan.***
