“Menang dari apa?
Justru saya khawatir perilaku berlebihan keluar dari penjara dengan kasus yang tidak senonoh, kasusnya akan dianggap biasa dan akan terjadi pemakluman. Dan ini adalah sebuah kekalahan.... kalah karena g punya rasa malu, kalah karena bangga dengan dosa dll,”
“INGAT ANDA PELAKU BUKAN KORBAN!!!
Saran saya : bersikap biasa saja dan terus bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, bersyukur masih dikasih kesempatan...
Kok Miftah kepo dengan urusan orang? Bukan kepo broooo ini sudah menjadi domain publik, karena dengan sengaja dipublis,”
“Saya berdoa untuk Anda semoga Anda sadar dan Allah menerima taubat Anda..” tulisnya.
Tanggapan Gus Miftah tersebut adalah dirinya merasa heran dengan tindakan yang diambil dengan merayakan sebuah kebebasan pelaku.
Harusnya kebebasan dari penjara adalah menjadi cara instropeksi atas dosa dan kesalahan diri bukan malah menganggap diri menang.
Gus Miftah menilai apakah menjadi pelaku pelecehan seksual yang bebas itu layaknya juara olimpiade? Padahal itu adalah dosa sebuah kesalahan yang sudah terjadi.