KENDALKU - Baca sinopsis Ikatan Cinta 18 Juli 2021, menceritakan tabiat Elsa yang lari dari masalah dengan Sumarno.
Watak Elsa dalam Ikatan Cinta memang bikin geram para penontonnya.
Belum selesai terbongkar kejahatannya membunuh Roy, Elsa kembali berulah dengan Sumarno.
Baca Juga: Ikatan Cinta 18 Juli 2021: Nino Berhasil Bertemu Reyna, Andin Lengah, Tes DNA Dilakukan Lagi?
Dalam seri Ikatan Cinta, Elsa membuat Sumarno jatuh ke dalam jurang yang dalam dan gelap.
Kisahnya terangkum dalam sinopsis Ikatan Cinta 18 Juli 2021 ini.
Kepindahan Sumarno ke Jakarta membuat Elsa kalang kabut.
Apalagi Sumarno sekarang bekerja di Jakarta dan di kantor milik Aldebaran Al Fahri.
Kekhawatiran Elsa mengenai Sumarno membuatnya berpikir cepat agar dia segera kembali meninggalkan Jakarta.
Kecemasan Elsa juga muncul karena Aldebaran sudah meminta Sumarno untuk menjadi saksi di kepolisian.
Bahkan surat panggilan kepolisian sudah Sumarno terima.
Elsa pun bertindak dengan menemui Sumarno, setelah ia selesai bekerja.
Singkatnya karena ketakutan Sumarno terhadap Elsa dengan background pembunuh, Sumarno lari untuk menghindari Elsa dan enggan ditemui.
Karena jalanan gelap, Sumarno tidak mengetahui di depannya terdapat jurang, lalu dia pun jatuh ke dalamnya.
Sempat ingin ditolong Elsa, menggunakan tongkat kayu, namun Sumarno gagal meraihnya dan terperosok lebih dalam.
Kepanikan pun melanda Elsa, dia langsung balik kedalam mobil dan meninggalkan Sumarno yang berada di dalam jurang.
Tidak mau bertanggung jawab, Elsa malah merasa senang dengan hilangnya Sumarno.
Setidaknya posisi dia aman karena Sumarno tidak akan membuka mulut di depan polisi.
Saksikan siaran lengkap Ikatan Cinta di layar TV RCTI setiap malam.
Jam tayang Ikatan Cinta pukul 19.45 WIB, jangan lewatkan keseruannya.
Demikian Sinopsis Ikatan Cinta 18 Juli 2021 membuka tabiat Elsa yang selalu lari dari masalah, dan Sumarno jadi korban selanjutnya
Disclaimer: sinopsis ini hanyalah informasi yang diolah secara tak resmi. Besar kemungkinan terjadi kesamaan dan perbedaan jam tayang, sesuai dengan kebijakan stasius televisi.***